Bentuk BMT, PW Kepri siap perkokoh pemberdayaan
Juanda, ketua PW Kepri. |
PW Angkatan Muda MDI Kepulauan Riau tengah giat mengorganisir masyarakat marginal, khususnya kelompok perempuan dan ibu rumah tangga. Program pemberdayaan masyarakat yang mereka galakkan adalah pemberdayaan ekonomi rumah tangga, lewat income tambahan dari rintisan usaha ibu-ibu rumah tangga. Program yang telah dimulai sejak awal tahun 2015 ini dipusatkan di sentra pemukiman kumuh di Kota batam, daerah Belakang Padang. Hingga kini, setidaknya 25 rintisan usaha telah diberikan bantuan dan didampingi dengan berbagai jenis usaha seperti, makanan, pulsa, pakaian, dan sebagainya.
Pemilihan ibu-ibu rumah tangga didasarkan pada kenyataan bahwa sebagian besar ibu rumah tangga masih memiliki waktu luang untuk berusaha, serta tentu saja lebih mudah diorganisir mengingat kecenderungan ibu rumah tangga lebih jujur ketimbang bapak-bapaknya. “Kalau modal usaha diberikan kepada bapak-bapak, mungkin besoknya sudah digunakan untuk membeli rokok dan kopi, namun ketika dipercayakan kepada ibu-ibu, biasanya lebih komit dan bisa bertambah nilainya,” ungkap Juanda, ketua PW Kepulauan Riau.
Guna menopang upaya pemberdayaan tersebut, PW Kepri berencana membentuk Baitul Maal wa Tamwil (BMT) sebagai lembaga donasi. Pembentukan BMT tersebut, rencananya akan difasilitasi oleh GOZIS, lembaga filantrofi DPP Partai Golkar, termasuk pelatihan untuk pengelolaannya ke depan. “Melalui BMT tersebut, kelak upaya penggalangan donasi semoga bisa lebih mudah, karena dengan lembaga berbadan hukum dan profesional, mudah-mudahan kepercayaan dari donatur lebih baik, dan agenda pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi AMMDI Kepulauan Riau makin optimal dan bermanfaat untuk pengentasan kemiskinan”, tutur lulusan Fakultas Ekonomi UMM ini.
Ke depan, kelompok binaan usaha tersebut juga akan diorganisir menjadi group pengajian, agar solidaritasnya terbangun serta memudahkan evaluasi program pemberdayaan yang dilakukan AMMDI. “Insya Allah akan menjadi indah, ketika ibu-ibu binaan tersebut secara rutin menggelar pengajian, kalau perlu pengajiannya kita gelar rutin di kantor Golkar, toh Golkar juga tidak kekurangan dai-dai dan ulama berkualitas,” tukasnya. (mail).
No comments